Sumatera berpotensi mengalami gempa besar karena tertahannya lempeng bumi yang diakibatkan pergerakan lempeng India, Australia dan Pasifik yang berada di sebelah barat pulau itu.
“Lempengan itu tertahan sekitar 400 km, mulai dari Pulau Batu, Nias, Sumut hingga Pulau Sibertu dan Pulau Pagai Utara, Sumbar,” kata anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumut, Ir Raya Timbul Manurung, Msi di Medan, Senin.
Raya Timbul Manurung mengatakan, Indonesia berada di tengah-tengah tiga lempeng besar, yakni lempeng India, Australia dan Pasifik.
Pergeseran tiga lempeng utama itu terjadi mulai dari kawasn timur Indonesia, melewati perairan pulau Jawa, lalu terus ke sebelah barat Sumatera hingga perairan Andaman, India.
Pergeseran lempeng bumi di kawasan timur berjalan lancar, demikian juga dengan lempeng yang berada di perairan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hingga ke India.
Pergerakan lempeng bumi itu justru tertahan di sebelah barat Sumatera, mulai Pulau Batu, Nias hingga Pulau Pagai Utara, Sumbar dengan panjang sekitar 400 Km.
Tertahannya pergeseran lempeng bumi itu sangat riskan karena semakin lama tertahan, dikhawatirkan akan menimbulkan lepasan energi dua lempeng bumi (inter plate) cukup besar yang menimbulkan potensi gempa cukup besar.
Gempa yang muncul akibat tertahannya pergeseran lempeng bumi berbahaya karena biasanya di atas 8 skala richter (SR) dan terjadi di laut dangkal.
Gempa yang terjadi di Sumbar pada 30 September 2009 yang menghancurkan ribuan rumah itu hanya gempa yang disebabkan patahnya satu lempengan bumi (inner plate) dan terjadi di 71 Km kedalaman laut.
Gempa yang disebabkan pergeseran dua lempang bumi yang tertahan jauh lebih besar, apalagi jika terjadi di laut dangkal.
“Kalau itu yang terjadi, Sumut, Sumbar dan sebagian Bengkulu akan rusak parah,” kata alumni teknik geologi UGM tersebut.
Namun, kata dia, gempa yang terjadi di Sumbar baru-baru ini belum diketahui apakah menyebabkan berkurangnya penahanan geseran lempeng bumi yang berada di sebelah barat pulau Sumatera tersebut.
Selain itu, masyarakat patut berharap agar terjadi gempa-gempa kecil yang diperkirakan mampu mengurangi penahanan pergeseran dua lempeng bumi di sebelah barat pulau Sumatera.
“Malah (gempa-gempa kecil) itu bagus karena akan mengurangi tekanan pergerakan lempeng bumi yang tertahan,” katanya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Sumbar pada Rabu (30/9) pukul 17:16 WIB yang terjadi pada episentrum 0,84 lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT) dengan pusat gempa berada pada 57 Km barat laut Pariaman Provinsi Sumbar, dengan kedalaman 71 Km.
Pada pukul 17:38 WIB terjadi gempa susulan dengen kekuatan 6,2 SR pada episentrum 0,72 LS dan 99,94 BT dan pusat berada di 22 Km barat daya Pariaman Provinsi Sumbar dengan kedalaman 110 Km.
Gempa itu menyebabkan ratusan bangunan di Sumbar hancur dan menewaskan ratusan korban jiwa.***3***
Browse › Home › » Sumatra Berpotensi Alami Gempa Besar
Tuesday, October 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment